Kesalahan Fatal Membeli Asuransi Jiwa yang Banyak Diabaikan

Asuransi jiwa memindahkan resiko kematian yang dihadapi nasabah kepada pihak asuransi, dengan cara memberikan pertanggungan apabila pihak yang memiliki polis asuransi mendapatkan suatu musibah.

Untuk lebih jelasnya, simak definisi asuransi menurut Undang Undang Perasuransian No 40 2014 di bawah ini:

Asuransi merupakan suatu perjanjian antara 2 pihak, yakni pihak perusahaan asuransi dengan nasabah (pemegang polis). Di mana, perjanjian tersebut menjadi dasar untuk menerima premi dari nasabah untuk perusahaan asuransi sebagai imbalan. Imbalan tersebut digunakan untuk:

  • Memberikan pertanggungan kepada pemegang polis akibat kerusakan, kerugian, kehilangan, biaya yang timbul, atau pun tanggung jawab hukum kepada nasabah yang mungkin diderita akibat terjadi sebuah peristiwa yang tidak pasti.
  • Memberikan pembayaran berdasarkan kematian pihak tertanggung atau pembayaran yang berdasarkan dengan hidup pihak tertanggung dengan manfaat yang jumlahnya sudah didasarkan dan/atau ditetapkan dari hasil pengelolaan dana.
Manfaat Asuransi Jiwa
Meskipun memiliki beberapa manfaat, tetapi tak sedikit yang melakukan kesalahan fatal membeli asuransi jiwa sehingga membuat nasabah merugi. Sebelum membahas kesalahan tersebut, berikut manfaat dari asuransi jiwa:
  • Memberikan perlindungan atas risiko musibah
  • Memberikan jaminan terhadap kelangsungan hidup keluarga nasabah
  • Sebagai pengelolaan keuangan
  • Memberikan perlindungan sesuai kebutuhan
Jenis Asuransi Jiwa
Produk asuransi jiwa terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
  • Asuransi Jiwa Term Life, yaitu asuransi yang memberikan proteksi jiwa selama jangka waktu tertentu.
  • Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life), yaitu asuransi yang memberikan proteksi jiwa seumur hidup tertanggung.
  • Asuransi Jiwa dengan Investasi (Unit Link), yaitu asuransi yang memberikan proteksi maksimal yang dilengkapi dengan potensi nilai investasi. Dengan kata lain, Anda membayar premi asuransi untuk asuransi sekaligus investasi.
Kesalahan Beli Asuransi Jiwa
Dalam membeli asuransi jiwa, ada beberapa kesalahan fatal yang dilakukan nasabah sehingga mengalami kerugian, di antaranya yaitu:

Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa Terlalu Kecil
Kesalahan fatal membeli asuransi jiwa yang pertama adalah uang pertanggungan yang terlalu kecil. Apakah Anda ingat berapa uang pertanggungan (UP) Anda? Sebab, tak sedikit orang yang lupa, bahkan tidak tahu berapa UP-nya. Padahal, hal itu sangat penting dalam kepemilikan asuransi.
Uang pertanggungan merupakan alasan seseorang membeli asuransi jiwa. Sebab, UP tersebut merupakan manfaat yang diberikan pihak asuransi apabila tertanggung (istri atau suami pencari nafkah) meninggal dunia.

Fokus Investasi, Bukan Proteksi Jiwa
Tak sedikit nasabah yang tidak menggubris nilai proteksi uang pertanggungan. Tidak memahami apakah uang pertanggungan tersebut cukup atau tidak untuk melindungi keluarga.

Maka, Anda harus fokus terhadap nilai UP dalam jenis asuransi ini. Sebab, UP merupakan jaminan pihak asuransi yang harus dibayarkan saat tertanggung mendapatkan musibah. Pastikan nilai UP tersebut cukup besar untuk keluarga Anda.

Tidak Semua Membutuhkan Asuransi Jiwa Saat Ini
Kesalahan fatal membeli asuransi jiwa yang sering dilakukan beberapa orang adalah membeli asuransi jiwa, padahal ia tidak membutuhkannya.

Tentu ada orang yang secara keuangan hidupnya bergantung pada Anda. Maka, apabila Anda tekah meninggal dunia, orang-orang tersebut akan kehilangan sumber penghasilan dan membutuhkan perlindungan keuangan dari asuransi.

Dengan begitu, jika tidak ada orang yang menggantungkan kehidupan keuangannya pada Anda, maka Anda tidak perlu memiliki asuransi jiwa. Sebab, apabila tertanggung mendapatkan musibah, lalu meninggal dunia, tidak ada keluarga atau orang yang akan terganggu sumber penghasilannya.

Salah Tertanggung di Polis
Di dalam polis asuransi jiwa, tertanggung merupakan pihak, yang apabila ia meninggal dunia, maka pihak asuransi akan memberikan uang pertanggungan kepadanya. Dalam hal ini, tertanggung merupakan pihak, di mana ia sebagai sumber penghasilan bagi keluarganya.

Belum Perlu Unit Link
Kesalahan fatal membeli asuransi jiwa salah satunya adalah membeli unit link, padahal belum memerlukannya. Ada dua kondisi yang menyebabkan Anda belum membutuhkan unit link, yaitu:
  • Anda telah aktif melakukan investasi, seperti emas, properti, atau reksadana. Tentunya Anda akan lebih murah membeli investasi langsung daripada melalui perantara.
  • Sementara, di dalam unit – link ini, investasi dilakukan dengan adanya perantara, yakni perusahaan asuransi, dengan biaya tambahan sebagai imbalan perantara.
  • Pemuda yang masih single atau tidak memiliki tanggungan orang tua atau keluarga yang telah memiliki asuransi jiwa unit-link. Sebenarnya, pemuda seperti ini belum membutuhkan asuransi jiwa. Sebab, tidak ada keluarga bergantung kehidupan finansialnya kepada mereka.
Maka, hal yang lebih dibutuhkan orang-orang seperti ini adalah investasi, bukan asuransi jiwa. Sebab, dalam asuransi ada ongkos, serta premi yang setiap bulan harus dibayarkan. Dan ini merupakan salah satu kesalahan fatal membeli asuransi jiwa.

Alangkah lebih baik jika 100% premi tersebut diinvestasikan seluruhnya, daripada sebagian disetorkan untuk asuransi. Dengan begitu, hasil yang akan Anda dapatkan juga akan kembali 100% selain keuntungan. Lain halnya dengan asuransi yang akan mendapatkan potongan berbagai macam biaya serta kerugian dalam investasi yang dilakukan pihak asuransi.

Membeli Asuransi Tambahan yang Tidak Dipahami
Banyak nasabah yang membeli asuransi tambahan (rider). Padahal, mereka sendiri tidak mengerti apa manfaat yang didapatkan dengan membeli rider tersebut. Sementara, biaya dan premi yang harus dikeluarkan akan semakin besar dengan adanya asuransi tambahan tersebut.

Maka, alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa hal sebelum memutuskan membeli rider, yaitu:
  • Jangan mengambil tambahan asuransi kesehatan jika ada fasilitas asuransi kesehatan dari kantor Anda. Sebab, Anda dapat memperoleh fresh money dari double-claim, atau dapat naik ke kelas kamar yang lebih mahal saat harus menjalani rawat inap.
  • Membeli rider tidak gratis, yakni pembayaran premi lebih mahal, serta nilai pertanggungan asuransi jiwa menjadi lebih kecil karena terpotong untuk rider. Maka, pastikan Anda membutuhkan rider atau tidak sebelum membelinya. Apabila tidak butuh,  lebih baik uang Anda dialokasikan untuk investasi di luar asuransi. Jangan sampai Anda melakukan kesalahan fatal membeli asuransi jiwa dengan asuransi tambahan.
  • Jangan mengambil rider asuransi penyakit kritis, dengan berharap saat terserang penyakit serius, maka pengobatannya akan dicover pihak asuransi. Sebab, membeli asuransi penyakit kritis sama dengan membeli asuransi kesehatan.
Namun, cara kerja asuransi penyakit kritis sedikit berbeda. Asuransi jenis ini akan mengganti pertanggungan setelah tertanggung divonis memiliki penyakit akut (kritis) yang tertera pada polis. Misalnya, gagal ginjal, yang akan diganti apabila kedua ginjal tertanggung memiliki masalah. Atau tumor atau kanker yang akan diganti apabila telah masuk fase ganas.

Maka, setelah penyakit kronis tertanggung dalam kondisi kritis, barulah pihak asuransi akan memberikan uang pertanggungan. Selain itu, asuransi penyakit kritis juga tidak mengcover biaya pengobatan seperti pada asuransi kesehatan.

Premi asuransi penyakit kritis juga tidak murah. Maka, jika Anda tidak mempunyai penyakit kritis seperti yang tertera pada polis, sebaiknya jangan ambil asuransi ini.

Itulah beberapa kesalahan fatal membeli asuransi jiwa yang sering diabaikan oleh banyak nasabah asuransi. Pahami terlebih dahulu jenis asuransi jiwa sebelum Anda membelinya agar tidak menyesal di kemudian hari.


Komentar